Bandung, UPI
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Barat sepakat untuk menandatangani Kesepahaman Bersama tentang dukungan sport sciences, coaching provision and coach development, performance development, talent development, talent identification system, dan training facilities serta kerjasama penyelenggaraan pendidikan untuk atlet dan pelatih berprestasi.
Kesepahaman tersebut tertuang dalam Surat KESEPAHAMAN BERSAMA Nomor : 682/0.4/VIII/2023 dan Nomor : 280/UN40/HK.07.00/2023. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UPI Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., dan Ketua Umum KONI Prov. Jabar Prof. Dr. Muhammad Budiana, S.IP., M.Si., di Ruang Rapat Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi (DSTI) Pendidikan Profesi Guru (PPG) UPI, Rabu (23/8/2023).
Dijelaskan Ketua Umum KONI Prov. Jabar bahwa isi dari kesepahaman ini adalah sebuah permohonan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Barat terkait penguatan sport science. Menurutnya,”Karena sport science itu kan dikuasai atau dimiliki secara teori dan secara keilmuan oleh Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI. Oleh karena itu, inilah yang kami kejar sekarang. Kendati pun demikian, sesungguhnya ini sudah menjadi tradisi, maksudnya adalah kerja sama kami antara KONI Provinsi Jawa Barat dengan FPOK UPI sudah berjalan sangat lama.”
Alhamdulillah alat ukurnya begitu sangat teruji, ungkapnya, ini dibuktikan dengan 2 kali berturut-turut Jawa Barat menjadi juara umum di PON. Dalam keberhasilan tersebut, ada peran UPI yang sangat luar biasa, khususnya FPOK. Sekali lagi, kami hadir di UPI pada kesempatan ini dalam rangka untuk memohon bantuan dalam konteks pengembangan sport science.
“Pengembangan sport science KONI Prov. Jabar lebih kepada pemilihan talent-talent dan bakat-bakat olahragawan yang ada di Jawa Barat. Pisau analisisnya dimiliki oleh FPOK UPI melalui sport science-nya itu sendiri, nah ini yang sangat kami butuhkan. Kenapa? Karena KONI pun harus mampu menutup kekurangan atlet yang telah mengalami peak performance. Melalui seleksi-seleksi talent ini, yang dibantu oleh FPOK ini, kami berharap mereka, para atlet yang sudah tidak bisa berlaga lagi, terutama di PON ataupun kegiatan-kegiatan kejuaraan yang single event itu bisa dilapis oleh keberhasilan menyeleksi bakat-bakat atlet baru, yang dibantu oleh sport science UPI,” beber Ketua Umum KONI Prov. Jabar.
Dari semua ini, ujarnya lagi, harapannya kalau dalam konteks multi event seperti PON, Jawa Barat bisa mempertahankan supremasi juara umumnya, agar bisa menjadi hattrick. (dodiangga)