Kelurahan BPI UPI 2.0 Menyelenggarakan Workshop Penulisan dan Publikasi Ilmiah untuk Para Awardee

Kelurahan BPI UPI 2.0 Menyelenggarakan Workshop Penulisan dan Publikasi Ilmiah untuk Para Awardee

Bandung, UPI – Kelurahan BPI UPI 2.0 melalui divisi Pengembangan SDM melaksanakan Workshop Penulisan dan Publikasi Scopus kepada para awardee yang bertempat di Hotel Salis, Kota Bandung pada tanggal 28 November 2023.

Keberadaan artikel ilmiah pada jurnal internasional diperlukan untuk menunjang eksistensi para peneliti dalam dunia pendidikan, termasuk bagi penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (awardee BPI) untuk mendukung penyelesaian studi serta mewujudkan bakti dan dukungannya pada Pendidikan di Indonesia yang lebih berkualitas dan berdaya saing global. Kurangnya publikasi bagi para peneliti pada jurnal terindeks menjadi akar permasalahan yang harus diselesaikan secara bersama. Salah satu faktor penyebab karena belum semua peneliti terlatih dalam penulisan draft naskah jurnal Internasional tersebut. Untuk meningkatkan produktivitas penulisan ilmiah dan pemahaman para peneliti yang terhimpun di lingkungan kelurahan BPI UPI, maka ditindaklanjuti dengan kegiatan “Workshop Penulisan dan Publikasi Scopus”.

Kegiatan pendampingan penulisan artikel untuk jurnal bereputasi internasional ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempublikasikan hasil penelitiannya yang belum dipublikasikan ke jurnal ilmiah. Diharapkan dari kegiatan ini semakin banyak para peneliti yang terhimpun dalam kelurahan BPI UPI berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Internasional.

Prof. Dr. H. Suwatno, M.Si., menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada Kelurahan BPI atas terselenggaranya kegiatan workshop. Direktur Direktorat Kemahasiswaan UPI ini menyampaikan bahwa sebagai awardee peserta harus menggunakan waktu secara baik agar dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu, bukan sebaliknya lulus pada pada waktu yang tepat. Selama menyelesaikan pendidikan, ada banyak fenomena yang akan terjadi. Oleh karena itu, perlu menjaga integritas dan perilaku santun selama di kampus dan di masyarakat. Bangun komunikasi yang baik dan konstruktif dengan pembimbing agar berbagai masalah yang kita alami dapat terselesaikan dengan baik dan bisa mengakhiri studi tepat waktu.

Beliau juga memberikan motivasi kepada awardee bahwa kita harus menjadi pribadi yang bersyukur karena menjadi mahasiswa yang berhasil lulus dalam program beasiswa. Selama waktu kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia, gunakanlah berbagai kesempatan untuk belajar dan berkolaborasi dengan sesama, karena saling membantu tidak akan membuat kita berkekurangan, bahkan sebaliknya kita menjadi lebih maksimal mengembangkan diri dengan menyelesaikan studi pada waktu yang tepat.

“Pelatihan ini umumnya dilakukan dengan biaya yang tinggi, namun kelurahan BPI UPI 2.0 telah memfasilitasinya, sehingga awardee perlu menggunakan kesempatan ini secara maksimal agar setelah pelatihan dapat berhasil mempublikasikan pada jurnal internasional bereputasi Scopus. Bila konsistensinya dijaga, upayakan minimal setiap tahun 1, dan bahkan bisa lebih dari itu,” imbuh beliau.

Sesi pematerian oleh narasumber, Prof. Eri Kurniawan, S.Pd., M.A., Ph.D., memaparkan empat poin utama yang perlu diperhatikan penulis saat mengirimkan manuskripnya kepada jurnal, yakni: what kind of research in publsiable, finding the right journal, identifiying what journal, drafting your paper and submit.

Penulis harus mengidentifikasi dengan cermat apa kebutuhan dari jurnal, agar setiap tulisan yang akan dikirimkan sesuai dengan kebutuhan. Meskipun penulis memiliki tulisan yang bagus, namun selama tulisan tersebut tidak relevan dengan kebutuhan publisher, maka pasti mendapatkan penolakan.

Lanjut, Prof. Eri. Penulis bisa saja memiliki bahan baku atau data mentah yang sama, akan tetapi kualitas dalam pengolahan data akan sangat mempengaruhi tingkat penerimaan jurnal. Oleh sebab itu, kegiatan pelatihan ini harus dapat membantu peserta untuk meningkatkan kualitas pengolahan datanya dan kualitas melaporkan serta mendiskusikan data untuk memperbesar kesempatan agar manuskrip diterbitkan dalam jurnal Scopus.

“Struktur penyusunan manuskrip terdiri dari Introduction (what did others/you do? Why?), Method (how did you do it?, Result (What did you find?), Discussion (what do the results mean?), and Conclusion (summary, limitation, and implication). Pertanyaan-pertanyaan kunci dari setiap struktur manuskrip tersebut dapat menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan tulisan yang berkuliatas,” pungkas reviewer English for Spesific Purpose.

Selain penyampaian narasumber, kegiatan diskusi dan pendampingan dilanjutkan oleh dua awardee pendamping, yakni Ramadani (S3 Pendidikan Bahasa Inggris) dan Jusuf Blegur (S3 Pendidikan Olahraga) yang dimoderatori oleh Ratulani Juwita, S.Pd., M.Pd. Kedua pendamping bertugas untuk memandu peserta untuk menyusun, mempresentasi, dan mendiskusikan aspirasi peserta dalam penyusunan manuskrip.

Pertanyaan peserta saat presentasi materi dari narasumber

Sejumlah peserta berkesempatan mempresentasikan manuskrip dan mendapatkan masukan dari pendamping dan bahkan sesama awardee. Masukan-masukan tidak terbatas pada perumusan judul, penyusunan abstrak, mengonstruksi pendahuluan, memilih metode yang tepat, dan bahkan cara mendiskusikan hasil penelitian. Bahkan beberapa peserta yang mempresentasikan manuskripnya mendapatkan rekomendasi pada jurnal-jurnal yang relevan dengan fokus dan scopus penelitiannya.

Peserta mempresentasikan manuskrip untuk didiskusikan bersama fasilitator dan awardee lainnya

Piki S. Pernantah, selaku Lurah BPI UPI 2.0 menyampaikan terima kasih atas partisipasi awardee selama kegiatan dari awal hingga akhir. Keluruhan selalu berupaya agar setiap kebutuhan awardee dapat terfasilitasi.

“Kegiatan kali ini adalah yang kesekian dari rangkaian program selama 1 tahun periode pengabdian kepengurusan BPI UPI 2.0. Kami harap, kegiatan yang terselenggara ini dapat membantu awardee untuk mempublikasikan artikel pada jurnal Scopus. Selain merupakan upaya meningkatkan kompetensi hingga menjadikan budaya menulis, meneliti, dan publikasi menjadi kebutuhan dalam mendharmabaktikan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga dipakai sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di UPI,” tutup dosen Universitas Riau tersebut.

Semoga kegiatan workshop ini dapat menambah wawasan, kemampuan, dan skill dalam menulis artikel ilmiah, terutama pada jurnal internasional bereputasi. Hatur Nuhun.

 

(Kelurahan BPI UPI 2.0/Safira Arum)

REKTOR UPI MELEPAS 12 KELOMPOK PKM UPI KE PIMNAS KE-36 DI UNPAD

REKTOR UPI MELEPAS 12 KELOMPOK PKM UPI KE PIMNAS KE-36 DI UNPAD

Bandung – Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) secara resmi melepas kontingen Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UPI. PIMNAS merupakan event tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan untuk mempertandingkan karya ilmiah mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Pada tahun ini, Universitas Padjadjaran mendapat kehormatan sebagai “Tuan Rumah PIMNAS ke-36”. Kegiatan ini akan berlangsung mulai tanggal 26 November hingga 1 Desember 2023 di Kampus Jatinangor dan Dipati Ukur. Dalam event ini, UPI berhasil mengirimkan sebanyak 12 kelompok PKM untuk berkompetisi di ajang nasional ini.

Rektor dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga dan harapan tinggi terhadap kontingen UPI. “Ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa UPI untuk menunjukkan kemampuan dan inovasi mereka di tingkat nasional,” ujarnya. Ia juga mengharapkan agar semua peserta dapat mengambil pengalaman berharga, tidak hanya dalam kompetisi, tetapi juga dalam membangun jaringan dan kolaborasi ilmiah dengan mahasiswa dari universitas lain.

PIMNAS merupakan platform penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan penalaran dan kreativitas mereka dalam memecahkan masalah aktual melalui karya ilmiah. Partisipasi UPI di PIMNAS ini diharapkan dapat mendorong terciptanya inovasi dan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat serta meningkatkan reputasi akademik UPI di kancah nasional.

Ketua DGB UPI Ingatkan Para Guru Besar untuk Lakukan Pembinaan

Ketua DGB UPI Ingatkan Para Guru Besar untuk Lakukan Pembinaan

Bandung, UPI

Ditegaskan Prof. Didi Suryadi bahwa para Guru Besar sangat bertanggungjawab terhadap penelitian dan pengembangan keilmuan atau kepakaran di bidangnya, juga di dalam proses pembinaan dosen muda yang berada dalam research group (grup keilmuan) atau kepakarannya.

Sebelum berbicara tentang peran Guru Besar dalam memperkuat research group untuk mendukung kebijakan dan implementasi WCU, kita harus pahami dulu bahwa sebenarnya Guru Besar itu menggambarkan sebuah hasil perjuangan yang sangat panjang. Dia berproses sangat panjang dalam kegiatan tridharma pendidikan tinggi untuk membangun karir akademiknya, membangun keahliannya dan seterusnya, sehingga lahir sebagai seorang Guru Besar dalam bidang keilmuannya.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M. Ed., di sela-sela kegiatan Seminar Dewan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia di Gedung LPPM Ruang Auditorium lt. 3 Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (27/11/2023).

Hadir sebagai narasumber, Ketua Tim World Class University (WCU) Dikti Prof. Ir. Hermawan K. Dipojono, MSSE.,Ph.D., Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., Ketua Tim Riset WCU Prof. Dr. H. Mohammad Fakry Gaffar, M.Ed., dan Ketua DGB UPI Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M. Ed., serta Prof. Dr. H. Said Hamid Hasan, M. A.

“Tentunya pengalaman mereka-mereka ini sangat penting untuk diwariskan kepada generasi muda, dan di situ kesempatannya sangat banyak karena mereka bisa menjadi promotor untuk menghasilkan doktor baru. Kemudian melalui research group, mereka dimungkinan membawa dosen-dosen muda menjadi seorang guru besar di kemudian hari karena mereka mempunyai pengalaman luar biasa untuk bisa ditularkan baik kepada mahasiswa untuk menjadi doktor maupun kepada dosen muda untuk bagaimana menjadi seorang Guru Besar,” ujar Prof. Didi Suryadi.

Dikatakan Prof. Didi Suryadi,”Pada akhirnya, dari proses ini akan berdampak sangat luas dan besar terhadap institusi, karena dari proses-proses yang dilakukan dari research group-research group ini pada akhirnya mereka akan menghasilkan luaran-luaran yang bisa dikontribusikan untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.”

Kemudian dalam research group ini juga, ujarnya lagi, para Guru Besar bisa sekaligus melakukan pembinaan terhadap dosen-dosen muda untuk bagaimana mereka bisa berkarir lebih baik dibandingkan dengan Guru Besarnya itu sendiri, karena kalau kita bisa membawa orang-orang yang mengikuti kita sehingga mereka bisa lebih bereputasi, dan bisa lebih cepat mencapai Guru Besarnya, artinya itulah keberhasilan pendidikan yang dilalukan oleh seorang Guru Besar.   (dodiangga)

UPI Terus Genjot Capaian IKU Perguruan Tinggi

UPI Terus Genjot Capaian IKU Perguruan Tinggi

Bandung, UPI

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., mengungkapkan bahwa saat ini UPI memiliki capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yang baru. Diungkapkannya,”Nampaknya lebih berat dari sebelumnya karena salah satu diantaranya untuk kerja sama mengharuskan kita untuk mencapai nilai 0.7. Capaian ini ada di IKU 6 yaitu persentase prodi-prodi yang melaksanakan kerjasama dengan mitra kelas dunia.”

Prof. Didi Sukyadi mengungkapkan hal tersebut dalam sambutannya pada kegiatan Bimbingan Teknis dan Uji Kompetensi BNSP Skema Instruktur Metodologi Lv. 3 (Trainer Level 3) bagi Dosen di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia di Auditorium FPBS lantai 4 Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Kota Bandung. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, mulai Kamis hingga Jumat (23 -24/11/2023).

Lebih lanjut Prof. Didi Sukyadi mengatakan,”Sementara itu untuk IKU 1 targetnya 80%, sampai saat ini belum terpenuhi. IKU ini yang menggambarkan persentase lulusan UPI dalam setahun terakhir berhasil mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan di atas UMP, atau melanjutkan studi atau menjadi wiraswasta.”

Untuk memperkuat dan meningkatkan IKU 1, ujarnya, UPI menyelenggarakan lebih banyak kegiatan bersertifikasi kompetensi bagi mahasiswa, termasuk kompetensi berbahasa dengan standar tes dari masing-masing penyelenggara.

“Berikutnya untuk capaian IKU 2, UPI sudah membuatkan sebuah sistem yang mengharapkan seluruh mahasiswa tidak melewatkan program MBKM untuk mendapatkan kegiatan di luar kampus yang sesuai dengan standar mutu UPI. Mahasiswa yang mengontrak mata kuliah terkait MBKM diberikan kode khusus, sehingga bisa terdeksi,” ungkapnya lagi.

Kemudian untuk IKU 4 yang kaitannya dengan praktisi mengajar di dalam kampus, Prof. Didi Sukyadi, UPI sudah memiliki 98 mata kuliah. Sementara itu untuk kegiatan sertifikasi kompetensi dosen dan tendik ditargetkan 500. IKU 4 ini presentasinya cukup tinggi sekitar 50%, oleh karena itu Pimpinan Fakultas diharapkan dapat mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan program sertifikasi kompetensi serupa dengan peserta yang berbeda supaya merata. Kehidupan saat ini tidak cukup hanya bermodalkan ijazah saja tetapi perlu Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Di sisi lain, mahasiswa juga akan mendapatkan Micro Credentials, yaitu sertifikasi atas pengembangan keterampilan yang bersifat spesifik, ini sifatnya wajib. UPI juga sudah menyiapkan MOOCs atau Massive Online Open Courses, sebuah program perkuliahan daring yang menawarkan akses terbuka melalui internet. Dikatakannya,“Kalau Bapak Ibu Dosen mempunyai skema tertentu untuk melatih mahasiswa, bisa secara mikro, diambil fully online learning kemudian di install di MOOCs UPI yang bernama Wahana Belajar (wajar.id). MOOCs UPI menyediakan ragam pilihan pelatihan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan industri dan sesuai dengan standar kompetensi tujuannya untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa.”       (dodiangga)

Ketua DGB UPI Sambut Para Guru Besar Yang Baru Dikukuhkan

Ketua DGB UPI Sambut Para Guru Besar Yang Baru Dikukuhkan

Bandung, UPI

Atas nama Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kami ucapkan selamat dan selamat datang di Komunitas Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia. Upacara Pengukuhan Guru Besar merupakan bagian episode dari perjalanan hidup para guru besar. Perjalanan yang mengisahkan perjuangan pendidikan, perjalanan perjuangan karir, dan perjalanan perjuangan riset. Bagaimana yang pada akhirnya ke-20 orang akademisi dari Universitas Pendidikan Indonesia tersebut berakhir pada pencapaian memperoleh jabatan akademik tertinggi yaitu menjadi Guru Besar dalam bidang keilmuannya masing-masing.

Pernyataan Ketua DGB UPI Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M. Ed., tersebut disampaikan dalam sambutannya usai menyimak pidato para Guru Besar UPI yang dikukuhkan pada Upacara Pengukuhan Guru Besar Tahun 2023 di Gedung Achmad Sanusi Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Kota Bandung, Rabu (15/11/2023). Sementara itu, kegiatan upacara pengukuhan berlangsung selama 2 hari, yaitu Selasa dan Rabu (14-15/11/2023).

Prof. Didi Suryadi menjelaskan bahwa semua pidato pengukuhan Guru Besar UPI, menggambarkan betapa perjalanan yang dilaluinya tidaklah mudah, penuh dengan kesulitan dan perjuangan dan semangat itu menggambarkan keberhasilannya.

”Melalui pidato pengukuhan Guru Besar, kita bisa menyimak episode dari perjalanan hidup para guru besar. Pada prinsipnya mereka berupaya ingin menghasilkan sesuatu yang lebih baik dalam banyak hal, terutama dalam hal pembelajaran, kehidupan bermasyarakat dan dalam kehidupan-kehidupan yang biasa dihadapai manusia dalam hidupnya,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, mari kita ucapkan selamat kepada mereka, karena mereka saat ini berhasil melengkapi jumlah guru besar di UPI yang sudah mencapai lebih dari 200 orang.

Ditegaskan Prof. Didi Suryadi,”Apapun keilmuan yang dikembangkan oleh seseorang, pada akhirnya akan bermuara pada upaya untuk memperbaiki kehidupan. Ini sesuai dengan apa yang kita pahami dari ungkapan Albert Einstein bahwa sebenarnya mungkin seorang Guru Besar itu adalah seorang pendidik.”

Einstein menyadari bahwa pendidikan sebenarnya bukan hanya berkaitan dengan fakta-fakta pengetahuan, dan bagimana fakta-fakta pengetahuan itu disampaikan kepada generasi-generasi yang lain. Einstein juga menyampaikan bahwa sebenarnya seorang pendidik itu adalah seorang yang mampu mengajukan pertanyaan baru yang belum pernah ada jawabannya di dunia ini.

“Jadi sebenarnya bagaimana kita mempertanyakan dunia agar kita memperoleh pemahamaan baru, memperoleh cara baru yang jauh lebih baik dari apa yg kita miliki seakarang. Barangkali itulah sebenarnya yang menjadi tugas para Guru Besar untuk melengkapi kelimuan Guru Besar-Guru Besar yang sudah berjuang sebelumnya,” bebernya.

Pencapaian SK Guru Besar itu sebenarnya bukanlah tujuan akhir, ujarnya lagi, tapi itu merupakan awal bagaimana kita berkiprah lebih jauh lagi dan bisa memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan baru yang bisa kita ajukan atau pertanyaan yang muncul dari permasalahan yang ada di lingkungan masyakarat kita. Semoga dengan cara itu kita bisa meningkatkan kontribusi terhadap upaya perbaikan di masyarakat.

Kembali diungkapkan Prof. Didi Suryadi, atas nama Dewan Guru Besar dirinya menyampaikan satu pesan yang pernah disampaikan oleh Albert Einstein bahwa adalah sebuah kebodohan kalau seseorang yang melakukan hal yang sama secara berulang-ulang, sementara dia berharap hasil yang jauh lebih baik.

”Atas dasar hal tersebut, marilah para Guru Besar UPI, khususnya kepada yang baru, untuk bagaimana kita bisa berkontribusi dengan cara melihat, berpikir, dan melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda, dengan keragaman keahlian,” ajaknya.

Kalau seandainya para Guru Besar tersebut dengan caranya sendiri-sendiri saja sudah menghasilkan capaian yang sangat luar biasa, yang hebat, sebagaimana yang kita saksikan bersama-sama hari ini, kata Prof. Didi Suryadi, lantas bagaimana hasilnya apabila mereka mencoba melakukannya bersama-sama dengan bekerja sama dan berkolaborasi, sangat dimungkinkan kita bisa berharap mereka melakukan sesuatu dengan cara berbeda untuk menjawab pertanyaan yang berbeda bahkan mungkin mereka bisa menjawab hal-hal yang menjadi permasalahan yang saat ini belum terpikirkan sama sekali oleh kita.

Diharapkannya,”Dan mudah-mudahan dengan cara seperti itu, semua para Guru Besar di UPI bisa menghasilkan suatu terobosan yang bisa memberikan kontribusi dalam memberikan penyelesaian permasalahan yang ada di kehidupan kita dan kehidupan pada umumnya di dunia.”  (dodiangga)

Tim PKM – PM UPI Nutristzil Berhasil Mengembangkan Media Edukasi Gizi Seimbang

Tim PKM – PM UPI Nutristzil Berhasil Mengembangkan Media Edukasi Gizi Seimbang

Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Akhir-akhir ini permasalah gizi masih belum tuntas dalam proses penangannya.  Masalah gizi pada remaja berpengaruh terhadap kemampuan kognitif, produktivitas, dan kinerja. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa 25,7% remaja mengalami kondisi kurus dan sangat kurus. Akan tetapi, permasalahan anak usia remaja di Indonesia bukan hanya kekurusan, data Riskesdas menunjukkan prevalensi anak usia remaja yang tergolong obesitas berat badan lebih besar 16% pada remaja usia 13-15 tahun 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun. Selain kedua masalah tersebut, masalah lain yang dihadapi remaja di Indonesia adalah anemia. Di samping itu, masalah gizi pada remaja juga berdampak pada status gizi dan menimbulkan masalah kesehatan. Status gizi kurang berisiko terhadap penyakit infeksi dan gangguan reproduksi sedangkan status gizi lebih dan obesitas dapat berisiko terhadap penyakit degeneratif.

Prevalensi anemia remaja putri sebesar 48,7% pada tahun 2018 meningkat dari 37,1% pada 2013 (Kemenkes,2020). Salah satu wilayah yang memiliki prevalensi anemia tertinggi yatu Kabupaten Bandung Barat mencapai 68,3%, lebih tinggi dari tingkat prevalensi anemia nasional. Berdasarkan latar belakang tersebut, PKM – PM UPI Nutristzil berjumlah 5 orang menginisiasi sebuah inovasi berupa edukasi gizi seimbang melalui game berbasis interactive website yang bermitra dengan SMK Mahardhika Batujajar. Tim ini dipimpin oleh Nanda Fitria Salsabila dari Program Studi Gizi 2022, Viola Syarwendah dari Program Studi Teknologi Pendidikan 2022 sebagai penanggung jawab sosial media Tiktok, Miftahul Akbar Ramadhan dari Program Studi Pendidikan Fisika 2020 sebagai web developer, Dian Nugraheni dari Program Studi Survei Pemetaan dan Informasi Geografis sebagai desain grafis, dan M. Wildan Anshori sebagai Publlik Relation dibawah bimbingan Ibu Widya Astuti, S.Gz., M.Si. Edukasi telah dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus hingga 29 September 2023 yang dimulai dari sosialisasi, tiga pertemuan penyampaian edukasi tentang gizi, dan diakhiri dengan penutupan.

Dalam melaksanakan edukasi ini, anggota tim memperhatikan berbagai aspek, seperti sasaran pengguna dan jenis media yang menarik, faktor sosial, dan ekonomi mitra. Pemilihan media yang sesuai dalam proses pembelajaran dapat memotivasi dan menumbuhkan minat belajar. Penerapan teknologi ini dimaksudkan agar siswa-siswi dapat memahami pesan dengan tampilan yang simpel, menarik, kreatif dan memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengetahui asupan gizi yang dibutuhkan yang ditampilkan secara interaktif. Adapun games yang tersedia meliputi Nutrahunt, pada permainan ini, pemain ditantang untuk menangkap zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga mencapai status gizi normal. Kedua Matchmania, pada permainan ini, pemain ditantang untuk mencocokkan jenis-jenis aktivitas fisik ke dalam segitiga bagan warna yang terbagi menjadi aktivitas ringan, sedang, dan berat. Ketiga Catch-a-bite, pada permainan ini, pemain berpetualang di sebuah labirin dengan berbagai rintangan, mulai dari makanan sehat hingga tidak sehat. Selain gameswebsite yang dikembangkan juga berisi artikel seputar gizi, pretest dan posttest untuk mengecek pemahaman peserta didik, materi terkait gizi seimbang untuk remaja, hingga kalkulator IMT sehingga user dapat dengan mudah mengecek kondisi kesehatannya. Selain itu, siswa SMK Mahardhika Batujajar juga dapat mempublikasikan karya-karyanya di website tersebut setelah kegiatan pengabdian dilakukan, seperti website, aplikasi, maupun artikel sehingga diharapkan website ini dapat berkembang tidak hanya untuk materi gizi saja, tetapi juga untuk materi-materi  lainnya. Setelah pengabdian, website ini dapat diakses oleh publik melalui tautan https://bit.ly/Nutristzilid.

UPI Selenggarakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2023

UPI Selenggarakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2023

Bandung, UPI

Berdasarkan Surat dari Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor S697/MS/PB.06.00/10/2023 tanggal 30 Oktober 2023 tentang Penyampaian Pedoman Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2023, sivitas akademika dan tenaga kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2023, di Halaman Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (10/11/2023).

Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa para pahlawan sudah mengajarkan kepada kita tentang nilai kejuangan yang impact-nya luar biasa yaitu kemerdekaan bangsa. Tentunya semangat nilai-nilai kejuangan ini perlu kita pelihara, harus kita pelihara dan kita bangun, kita kembangkan untuk mengisi dan membangun kemerdekaan ini, sehingga apa yang sudah diperjuangkan oleh mereka ini betul-betul bisa dimaknai dan diisi dengan hal-hal yang berarti bagi pembangunan negeri kita.

Berdasarkan amanat Menteri Sosial RI dalam rangka hari pahlawan tahun 2023, tema Hari Pahlawan ke-78 ini adalah “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”. Diangkat untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata. Mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral.

“Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara,” ujarnya.

Diungkapkan Rektor UPI, bahwa pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.  (dodiangga/foto:riza)

8 Dosen UPI Terima Anugerah Academic Leader Tingkat Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2023

8 Dosen UPI Terima Anugerah Academic Leader Tingkat Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2023

Bandung, UPI

Sebanyak 8 dosen di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yaitu Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., M.Kom., MCE., dari Kampus UPI di Cibiru, Prof. Agus Rusdiana, S.Pd., M.A., Ph.D., dari FPOK, Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T., dari FPMIPA, Prof. Dr. Ida Hamidah, M.Si., dari FPTK, Prof. Dr. Ida Kaniawati, M.Si., dari FPMIPA, Prof. Eri Kurniawan, M.A., Ph.D., dari FPBS, Dr. Elis Mediawati, S.Pd., S.E., M.Si., Ak., CA., CFP., ERMCP., CSRS., dari FPEB, dan Dr. Tri Karyono, M.Sn., dari FPSD., berdasarkan Surat Keputusan Rektor UPI Nomor 2090/UN40/KP.06.08/2023 tanggal 4 Oktober 2023 tentang Penerima Anugerah Academic Leader tingkat Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2023 dan surat Rektor UPI Nomor B-9713/UN40/HM.00.00/2023 tanggal 2 November 2023 perihal Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2023, menerima Anugerah Academic Leader Peringkat I dan Peringkat II Tingkat Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2023 pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2023, di Halaman Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (10/11/2023).

Penghargaan Academic Leader untuk Bidang Sains diterima oleh Prof. Agus Rusdiana, S.Pd., M.A., Ph.D., dan Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd. Penghargaan Academic Leader untuk Bidang Teknologi diterima oleh Prof. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Penghargaan Academic Leader untuk Bidang Kependidikan diterima oleh Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., M.Kom., MCE., dan Prof. Dr. Ida Kaniawati, M.Si. Penghargaan Academic Leader untuk Bidang Sosial Humaniora diterima oleh Prof. Eri Kurniawan, M.A., Ph.D., dan Dr. Elis Mediawati, S.Pd., S.E., M.Si., Ak., CA., CFP., ERMCP., CSRS., serta Penghargaan Academic Leader unutk Bidang Seni dan Budaya diterima oleh Dr. Tri Karyono, M.Sn.

Wakil Rektor Bidang Riset, Usaha dan Kerja Sama UPI Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A., mengatakan bahwa sivitas akademika dan tenaga kependidikan adalah pahlawan, pahlawan di bidangnya masing-masing karena sudah berkorban untuk kepentingan umum.

Dijelaskannya lebih lanjut,”Berbicara tentang Academic Leader, ini merupakan bagian dari prestasi dosen. Para dosen yang berkompeten diberikan penghargaan berupa anugerah Academic Leader. Hal ini dimaksudkan untuk memberi pengakuan kepada dosen yang secara nyata melakukan kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi, yang hasilnya dapat dibanggakan dan sangat bermanfaat bagi kemajuan peningkatan kualitas akademik dan kelembagaan.”

Academic Leader merupakan program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi  (Kemendikbudristek). Ada 5 kategori dalam Academic Leader, yaitu AL bidang Sains, bidang Teknologi, bidang Sosial Humaniora, bidang Seni dan Budaya, serta bidang Kependidikan.

Kembali ditegaskan Prof. Bunyamin Maftuh,”Tentu saja penganugerahan ini adalah sebuah upaya untuk menghargai dosen yang berprestasi, yang mempunyai dedikasi untuk pengembangan jiwa akademiknya, juga tentu untuk memberi contoh bagi dosen-dosen mudah terutama untuk bagaimana berkarir sebagai dosen menuju dosen yang penuh dengan karya, sehingga disebut sebagai Academic Leader.”

Untuk mengembangkan dosen-dosen muda, ujarnya lagi, pertama tentu saja kita memberi kesempatan kepada mereka untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya untuk menjadi Doktor, baik di dalam maupun di luar negeri. Kemudian, memberi kesempatan mereka untuk melakukan peningkatan diri di bidang tridharmanya di bidang pengajaran dan juga di bidang penelitiannya. Meningkatkan kompetensi mereka untuk melakukan penulisan karya-karya ilmiahnya, karya-karya inovasinya dan mempublikasikan karya-karya tersebut di jurnal-jurnal internasional yang bereputasi.

Sementara itu dalam kesempatan lain, salah satu penerima anugerah Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., M.Kom., MCE., mengatakan bahwa Academic Leader di Indonesia yang dicanangkan oleh Kementerian Ristek Dikti itu berhubungan dengan mencari sosok leaders. Artinya leader atau pimpinan yang punya wawasan luas, inovatif, juga kreatif dan itu berkelanjutan, bukan kreativitasnya yang sesaat, inovasinya yang sesaat, namun hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

”Leaders itu harus menjadi rujukan untuk inovator-inovator lainnya untuk jangka waktu yang lama. Karena UPI core business-nya pendidikan, Academic Leader di bidang pendidikan ini harus bisa mencakup applied technologysience dan juga bagaimana didaktika pedagogika itu bisa berlanjut dan berlangsung membawa pemanfaatan dari produk-produk teknologi untuk mutu kualitas pembelajaran pendidikan harus terus menerus,” ujarnya.

Prof. Deni Darmawan memiliki riset di bidang kependidikan yaitu VCDLN (Virtual Community Digital Learning Nusantara). Ini sudah dirintis sejak 3 tahun yang lalu dan melibatkan banyak orang, terdiri dari 8 fakultas, 8 dosen pembimbing, mahasiswa dalam dan luar UPI, serta guru-guru dari 18 kabupaten kota. VCDLN telah terbit sebanyak 4 kali di buletin UNESCO, 3 kali dipaparkan di international conference UNESCO (Yunani, Vancouver, McGill University, Miri). Dokumen VCDLN menjadi guideline bagi penyelenggaraan open distance learning di tingkat dunia, diterbitkan oleh UNESCO pada guideline versi 3.0 mengenai produk-produk industri digitalisasi untuk layanan pendidikan.  (dodiangga/foto:riza)

UPI Bookstore Etalase Universitas

UPI Bookstore Etalase Universitas

Bandung, UPI

Sekarang itu penerbit perguruan tinggi atau university publisher harus lebih berkembang, jadi ada tuntutan bahwa universitas-universitas yang ada memang seharusnya tidak lagi hanya sekedar melayani untuk publik internal saja tapi juga untuk eksternal. Jadi, kami di UPT Penerbitan dan Percetakan atau UPI PRESS saat ini tidak hanya melayani sivitas akademika UPI saja tapi sudah mampu melayani sivitas akademika di luar UPI yang memang punya naskah yang bagus, sudah lolos review untuk bisa kami terbitkan.

Keberadaan UPI PRESS menjadi tanda bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan di universitas, juga merupakan garis depan suatu universitas atau etalase universitas. Hal itu dikarenakan kualitas dan kuantitas buku yang diterbitkannya dapat menjadi tolak ukur mutu bagi universitas.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala UPT Penerbitan dan Percetakan Yadi Mulyadi, M.Pd., usai meresmikan UPI Bookstore atau Toko Buku UPI di Kantor UPT Penerbitan dan Percetakan (UPI PRESS) Gedung Center of Excellence (COE) lantai 4, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (30/10/2023). Peresmian dilakukan secara langsung oleh Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A.

”Toko Buku UPI atau UPI Bookstore ini memang sudah seharusnya menjadi toko yang menjadi etalase universitas sesuai harapan yang tadi sampaikan Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. Etalase ini yang menampilkan karya-karya para dosen UPI dan karya masyarakat umum,” ujar Yadi Mulyadi.

Karya-karya yang diterbitkan oleh UPI PRESS, yang dipajang di Toko Buku UPI, bisa diakses oleh siapapun, ujarnya lagi, walaupun kami juga sudah merilisnya di website https://upipress.upi.edu/ bahkan sudah ada reseller-nya. Tapi kalau tanpa toko, pengunjung atau pembeli akan kehilangan pengalamannya. Jadi ketika orang datang berkunjung ke UPI, dan mengunjungi Toko Buku UPI, maka akan memberikan pengalaman tersendiri bagi orang yang bersangkutan, yang mereka cari itu pengalaman. Sama hal-nya ketika saya sendiri kalau mengunjungi sebuah universitas baik itu di dalam maupun luar negeri, di mana ada toko bukunya, akan dengan senang hati mengunjunginya.

Ditegaskannya kembali bahwa ketika orang datang ke UPI yang mereka cari itu pengalamannya. Toko Buku UPI atau UPI Bookstore merupakan sebuah wahana tersendiri bagi pengunjung. Toko ini menyediakan sesuatu yang menggambarkan universitas. Kami menyediakan berbagai macam layanan, seperti menyediakan buku-buku terbitan UPI PRESS, buku-buku terbitan IKAPI/APPTI, souvenir UPI, ATK, menyediakan layanan pelatihan penyusunan buku bahan ajar, pelatihan penyusunan buku monograf/referansi, pelatihan konversi laporan riset menjadi buku, pelatihan bidang profesi penulisan buku, dan pelatihan bidang profesi editor buku.

”Diharapkan, Toko Buku UPI semakin lengkap, lengkap dengan barang-barang yang berkaitan dengan cenderamata dari UPI. Kami juga terus berinovasi dan mengembangkan sebuah produk yang bisa dijadikan komoditi unggulan untuk bisa dipasarkan. Berikutnya, ke depan buku-buku yang ada itu diharapkan memang yang kaitan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tidak hanya untuk keperluan perkuliahan saja, tapi juga masyarakat membutuhkan apa-apa untuk dipelajari,” harapnya.  (dodiangga/foto:arum)

UKM Karate UPI Sukses Selenggarakan Kejuaraan Nasional Karate dan Festival UPI CUP IV Tahun 2023

UKM Karate UPI Sukses Selenggarakan Kejuaraan Nasional Karate dan Festival UPI CUP IV Tahun 2023

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate Universitas Pendidikan Indonesia berhasil dan sukses menyelengarwkan kegiatan kejuaraan nasional karate dan Festival UPI CUP IV Tahun 2023. Kegiatan diselenggarakan pada tanggal 27 sampai dengan 29 Oktober 2023 bertempat di Gymnasium UPI.

Sagitarius, M.Pd selaku pembina UKM Karate UPI sekaligus dosen Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kejuaraan nasional karate dan Festival UPI CUP IV Tahun 2023 diikuti oleh 1600 orang dan berajalan dengan lancer dan kondusif.

Sagitarius, M.Pd menyampaikan terima kasih kepada Kepala Divisi Organisasi Mahasiswa UPI, Direktur Direktorat Kemahasiswaan serta pimpinan UPI yang telah memberikan dukungan atas terselenggaranya kegiatan ini (Yana Setiawan)

PENDAFTARAN ONLINE

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

071154
Users Today : 51
Total views : 136490
Who's Online : 0
Your IP Address : 18.224.149.242

© 2021 FPOK UPI – Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan