Menyikapi Penandatanganan Naskah Kerja Sama antara Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), Wakil Rektor Bidang Riset, Usaha dan Kerja sama UPI Prof. Dr, Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A., menyatakan bahwa proses kerja sama ini dilakukan dalam rangka untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih bagus kepada warga UPI, baik untuk dosen, tenaga kependidikan, ataupun untuk mahasiswa agar bisa dilayani oleh poliklinik UPI.
Ditegaskannya,”Dengan bekerja sama dengan BPJS, berarti nanti kita harapkan Poliklinik UPI ini bisa menerima peserta BPJS. Di dalam menggunakan layanan kesehatan Poliklinik UPI, pasien menjadi tanggungan BPJS atau dibayari oleh BPJS, sehingga hal ini akan memudahkan bagi dosen atau mahasiswa atau tendik (sivitas akademika UPI) yang memerlukan layanan dengan jaminan kesehatan dari BPJS di UPI.”
Prof. Bunyamin menyampaikan pernyataannya tersebut dalam sebuah wawancara di sela-sela kegiatan Penandatanganan Naskah Kerja Sama UPI-BPJS Kesehatan dan Kuliah Umum “Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional Dalam Pengembangan Kampus Sehat” di Ruang Auditorium Gedung FPEB Lt. 6 Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (21/7/2023).
Lebih lanjut dijelaskan,”Ya contohnya begini, kalau misalnya untuk yang sakit yang ringan misalnya, dosen atau mahasiswa itu bisa langsung dilayani oleh poliklinik dan tidak perlu bayar lagi, karena sudah ditanggung oleh BPJS. Sementara itu, kalau misalnya sakitnya agak berat sehingga harus dirawat ke rumah sakit, biasanya seorang pasien itu harus minta rujukan awalnya dari puskesmas, nah nantinya pasien tersebut tidak harus pulang ke daerahnya untuk mengurusnya karena agak jauh ke puskesmas, cukup ke poliklinik saja untuk minta surat rujukan ke rumah sakit, kan lebih mudah.”
Sederhananya adalah, ujarnya lagi, kami menginginkan Poliklinik UPI bisa meningkatkan layanan kesehatannya. Poliklinik UPI bisa menerima dan melayani peserta BPJS Kesehatan. Itu artinya seluruh sivitas akademika UPI seperti dosen, tendik dan mahasiswa bisa mendapatkan layanan kesehatannya di UPI tanpa harus ke puskesmas atau klinik asal peserta terdaftar. Jadi sebenarnya kita ingin memudahkan itu, memberikan kemudahan untuk dosen dan tendik.
“Sementara itu, selain dengan BPJS Kesehatan, UPI juga sudah bekerjasama dengan Kimia Farma, sudah tanda tangan MoU juga. Kimia Farma sudah siap membantu meningkatkan mutu layanan kesehatan di UPI, jadi semakin bagus, apalagi kalau Fakultas Kedokterannya sudah ada,” ujarnya. (dodiangga)
Terlaksananya Penandatanganan Naskah Kerja Sama antara UPI dengan BPJS Kesehatan ini, tentu bagi BPJS khususnya kami di Jawa Barat adalah sebuah hal yang sangat luar biasa, karena tentu tahun ini adalah tahun kolaborasi, begitu ucap Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Wilayah V Arief Syaifuddin dalam sambutannya pada kegiatan Penandatanganan Naskah Kerja Sama UPI-BPJS Kesehatan dan Kuliah Umum “Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional Dalam Pengembangan Kampus Sehat” di Ruang Auditorium Gedung FPEB Lt. 6 Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (21/7/2023).
Dikatakannya,”Kami didorong untuk terus membangun kerjasama kolaborasi dengan seluruh stakeholder, salah satunya adalah dengan UPI. Sebagaimana disampaikan oleh Prof Bunyamin, tentu kami berharap kerja sama ini bisa kita realisasikan segera, tentu kami sangat terbuka bekerjasama dengan poliklinik UPI.”
Jumlah peserta BPJS di Jawa Barat sudah mencapai 93%, sementara itu di Bandung sudah 98%, artinya semuanya adalah Peserta BPJS.
“Kita melihat banyak sekali mahasiswa, terutama dari luar daerah, terdaftarnya masih di puskesmas atau poliklinik tempat domisilinya, sehingga ketika mereka sakit mereka menjadi kesulitan, tentu dengan adanya keberadaan Poliklinik UPI dan kerja sama, kita bisa bangun Sinergi,” ungkapnya.
UPI diharapkan dapat memastikan kepesertaannnya aktif, lanjutnya, kemudian setiap tahun ada pembaruan untuk keterangan kuliah, itu nanti kita bisa kerjakan bareng-bareng.
Ditegaskan Arief,“Bukan hanya kerjasama terkait dengan layanan di poliklinik saja, tentu juga ada kerjasama yang lain. Kami membuka diri untuk kegiatan penelitian, program magang dan sebagainya, karena BPJS menjadi sebuah lahan pembelajaran yang bagus, terutama untuk temen-temen utamanya di kesehatan tetapi non kesehatan pun bisa.” (dodiangga)
Monitoring evaluasi Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat pada setiap tahunnya. Dalam rangka mempersiapkan monev ini PPID UPI melaksanakan Coaching Clinic Monev Keterbukaan Informasi Publik bagi semua unit kerja dilingkungan UPI yang terlibat. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid. Peserta Coaching Clinic ini merupakan unit kerja akademik dan akademik yang terlibat pada panilaian monev KIP. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, (20/07/2023, bertempat di gedung UC lantai 3. Pada kesempatan ini narasumber yang diundang Fb. Fx. Handoko Agung Saputro, S.sos (Komisioner KIP RI) dan Aditya Nuriya Sholikhah (Tenaga Ahli Komisi Informasi Pusat). Coaching Clinic Monev Keterbukaan Informasi Publik adalah serangkaian kegiatan lanjutan setelah review dan sosialisasi kegiatan monev KIP RI 2023. Coaching Clinic Monev Keterbukaan Informasi Publik. Dengan agenda memperkuat komitmen pimpinan dalam melaksanakan Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.
Prof Dr. M. Solehudin, M. Pd., M. A, (Rektor UPI), dalam sambutannya menyampaikan harapan dan dukungan besar atas prestasi yang selama ini sudah dicapai oleh tim pelaksana monev PPID UPI. Harus dipertahankan dan nilainya harus bertambah lebih baik ke depan. Upgrade infrastruktur digital terkait pengembangan Smart Management System (SMS) di seluruh unit utama dilingkungan UPI sebagai kemudahan pelaksanaan pelayanan publik. Lebih lanjut, Beliau mengajak Tim PPID UPI dan keseriusannya, meningkatkan dalam pengembangan atau melaksanakan inovasi layanan publik dan mengimplementasikan hasil coaching clinic dari Komisioner KIP RI dan Tenaga Ahli Komisi Informasi RI.
Prof. Dr. Deni Darmawan, M. Si., M. CE. (Kahumas UPI) sebagai PPID pelaksana dalam sambutannya melaporkan capaian dan harapan menghadapi monev KIP RI 2023 bahwa: Capaian produk informasi dan aspek inovasi bahwa PPID UPI akan mengikuti saran dari komisi informasi pusat dalam pengembangan PPID UPI ke depan. Atas dukungan Rektor UPI, bahwa PPID UPI di tahun 2022 telah mencapai kategori informatif dengan capaian nilai 93, 93 dan di tahun 2023 PPID UPI mentargetkan capaian informatif dengan capaian nilai minimal 95,55 dalam Monev KIP RI tahun 2023. Dengan di lounching Smart Management System (SMS) UPI, pengembangan sistem integrasi digital UPI sebagai inovasi layanan produk RBI dan ZI akan semakin memudahkan PPID UPI dalam pengembangan layanan publik dilingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.
Fb. Fx. Handoko Agung Saputro, S.sos, menyampaikan materi dalam Coaching Clinic Monev Keterbukaan Informasi Publik, menekankan bagaimana melaksanakan inovasi pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik dan Manajemen Sengketa Informasi sesuai dengan PTN kembangkan. Lebih lanjut mengangkat dan menyampaikan beberapa permasalahan terkait masalah dan solusi penanganan yang telah atau pernah terjadi KIP RI.
Lebih lanjut, Aditya Nuriya Sholikhah (Tenaga Ahli Komisi Informasi Pusat), menyampaikan materi dalam Coaching Clinic Monev Keterbukaan Informasi Publik ini, berkaitan dengan strategi Menghadapi Monev Keterbukaan Informasi Publik (teknis dan kebijakan). Penyajian informasi yang dikecualikan berdasarkan pasal 17 UU KIP. Badan Publik silahkan melakukan explorasi sesuai dengan informasi yang ingin dikecualikan sesuai dengan dasar hukum berdasarkan dokumen yang dimiliki oleh UPI.
Kegiatan ini menjadi stimulan bagi PPID UPI dan UPI secara khusus, untuk terus meningkatkan komitmen Keterbukaan Informasi Publik berdasarkan instrumen Monev KIP RI 2023 dengan terus melakukan gerakan inovasi dan kolaborasi layanan publik berdasarkan coaching clinic demi kemajuan layanan keterbukaan informasi publik di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. (JF, Ed. HN).
Keterlibatan praktisi mengajar pada perkuliahan dikelas memberikan manfaat bagi penyelenggaraan pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia sebagai media aktualisasi dan referensi materi pembelajaran sesuai penggunaannya di dunia kerja. Program praktisi mengajar mendorong kesempatan kolaborasi strategis bersama praktisi dunia kerja, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam proses perancangan dan pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi mahasiswa sesuai kebutuhan dunia kerja.
Sejak program praktisi mengajar ini dibuka, UPI sudah terlibat di dua angkatan yaitu angkatan ke 1 dan angkatan ke 2. Melalui program praktisi mengajar ini, Universitas Pendidikan Indonesia memiliki kesempatan penerapan tridarma perguruan tinggi saat melakukan kolaborasi kemitraan dengan praktisi dunia kerja dalam meningkatkan kualitas lulusanserta meningkatkan citra kampus para pemangku kepentingan.
Pada program praktisi mengajar angkatan ke 3 periode 2023/2024, sebanyak 287 praktisi berkolaborasi dengan dosen di Universitas Pendidikan Indonesia yang dilaksanakan terhitung dari bulan September 2023 sampai dengan Bulan Febuari 2024 dengan jumlah mata kuliah sebanyak 241 yang sudah di usulkan.
Koordinator Program Praktisi Mengajar UPI Prof. Dr. H. Amir Machmud, SE., M.Si, menjelaskan tujuan dari Program Praktisi Mengajar salah satunya yaitu para praktisi tidak hanya mengajarkan teori saja, tapi para praktisi juga harus bisa mengajarkan dan mendorong mahasiswa untuk bisa mengenal dunia kerja yang sebenarnya. Agar mahasiswa tidak kaget ketika menghadapi atau terjun langsung ke dalam dunia kerja.
“Para Praktisi harus bisa memotivasi dan memberikan pengalaman bagi mahasiswa supaya lebih percaya diri untuk mengasah kemampuannya, sehingga ketika di dunia kerja nantinya mahasiswa ini mudah bersosialisasi dengan lingkungan yang baru.” Ujarnya.
Prof. Dr. H. Amir Machmud, SE., M.Si berharap jumlah matakuliah yang akan didanai lebih banyak. Karena semakin banyak praktisi yang lolos dalam validasi dan bekerja sama dalam mengajar, semakin tinggi indikator kinerja utama yang akan dicapai. Melalui program praktisi mengajar, para mahasiswa juga akan mendapatkan pengalaman lapangan yang berharga untuk memperkaya pemahaman mereka dalam dunia kerja yang sebenarnya.
Lebih lanjut menjelaskan, dengan peningkatan jumlah praktisi mengajar yang diharapkan secara langsung berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui keterlibatan para praktisi yang memiliki pengalaman praktis di bidangnya, perkembangan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa diharapkan dapat meningkat.
Menurutnya, sejumlah tantangan utama dalam praktisi mengajar ini diantaranya pada proses validasi praktisi mengajar yang dilakukan Kemdikbudristek, kelengkapan administrasi yang diajukan oleh para praktisi, serta proses pemantau dan evaluasi para praktisi terhadap agenda rencana pembelajaran yang diajukan serta penilaian kemampuan dan kualitas pengajaran para praktisi. Selain itu ia mengingatkan para praktisi untuk lebih berhati-hati dalam menyusun kelengkapan administrasi mereka. Hal ini akan memastikan bahwa proses validasi dapat berjalan dengan lancar dan praktisi yang berkualitas dapat diberikan kesempatan untuk memberikan kontribusi maksimal dalam pendidikan.
Prof. Dr. H. Amir Machmud, SE., M.Si, akan terus mendukung upaya pengembangan praktisi mengajar di Indonesia. Kolaborasi antara praktisi dan akademisi akan memberikan hasil yang sangat positif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang dinamis dan berorientasi pada dunia kerja. Progam praktisi mengajar ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam pemperoleh pengalaman belajar ilmu praktis yang aktual, relevan, bermanfaat, dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Melalui program ini, juga para mahasiswa mendapat pendampingan (mentorship) dari praktisi ahli panutan. Selain itu para dosen dan mahasiswa dapat berjejaring dengan pengajar praktisi ahli dan memberikan edukasi kepada mahasiswa akan potensi mereka di dunia kerja, memperoleh pengalaman belajar hard skills dan soft skills sebagai penguat keterampilan, dan menambah kompetensi.
Praktisi yang terlibat dalam kolaborasi program ini khususnya di Universitas Pendidikan Indonsia mendapatkankan manfaat yang besar terutama memperoleh informasi dan referensi tentang mahasiswa yang memiliki potensi dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, memperoleh informasi potensi mahasiswa yang mampu menjadi mitra bagi dunia kerja, mendidik dan menjaring sumber daya manusia unggul lebih awal untuk membentuk pangkalan bakat.
Alhamdulillah kegiatan International Conference, Research, Student mobility, dan Student Volunteer di Malaysia, pada tanggal 18-27 Juni 2023 sudah selesai di laksanakan.
Didampingi 5 orang dosen, yaitu:
1. Mustika Fitri, M.Pd., Ph.D
2. Dr. Lisna Anisa Fitriana, S.Kep. Ners., M.Kes.AIFO
3. Dr. apt. Afianti Sulastri, M.Pd.
4. Dr. Mohammad Zaky, M.Pd.
5. Septian Williyanto, M.Pd
Hasil keluaran dari kegiatan ini antara lain:
1. Sertifikat kegiatan Student Mobility (IKU 2)
2. Sertifikat International Conference (IKU 2 dan 5)
3. Sertifikat international Volunteer (IKU 2 , 3, dan 5)
4. Kegiatan Riset Internasional di kampus QS100 (IKU 5)
5. Kegiatan PKM Internasional di kampus QS100 (IKU 5)
6. Luaran penelitian yg dimanfaatkan di masyarakat internasional (IKU 5)
7. Hak paten (IKU 5)
8. Prestasi mahasiswa tingkat nasional (IKU 2)
9. Prestasi mahasiswa tingkat internasional (IKU 2)
10. Visiting Lecture (IKU 3)
11. MoA dengan UPSI (IKU 6)
12. MoA degan UM (IKU 6)
13. MoA dengan UKM (IKU 6)
14. Publikasi jurnal Internasional (IKU 5)
15. Publikasi jurnal Nasional
(IKU 5)
Universitas Pendidikan Indonesia melalui panitia Idul Adha 1444 H menyelenggarakan kegiatan Shalat Idul Adha, penyembelihan dan pendistribusian hewan qurban pada Kamis, 29 Juni 2023. Ketua Panitia Kegiatan Idul adha 1444 H Masjid Al Furqan UPI, Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd sekaligus Dekan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia menjelaskan rangkaian kegiatan Idul adha 1444 diantaranya seminar Idul Adha yang telah diselenggarakan pada hari Jum’at 16 Juni 2023, khitanan massal yang telah diselenggarakan pada hari jum’at 23 Juni 2023, Shalat Idul Adha, penyembelihan dan pendistribusian hewan qurban diselenggarakan pada Kamis, 29 Juni 2023, serta ditutup dengan pelaksanaan lomba foto story serta pentas seni. Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan menyukseskan pelaksanaan Idul Adha 1444 H di Universitas Pendidikan Indonesia.
Pelaksanaan Shalat dan Khutbah Idul Adha dipimpin oleh Prof. Dr. Drs. Udin Supriadi, M.Pd yang merupakan dosen pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia. Pada pelaksanaan Shalat dan Khutbah ini, Prof. Dr. Drs. Udin Supriadi, M.Pd mengungkapkan bahwa Ibadah haji diwajibkan oleh Allah SWT kepada kaum muslimin, tidak hanya mengandung makna ibadah (ritual) dalam bentuk ibadah fisik semata, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang mengandung nilai-nilai yang esensial bagi kehidupan manusia sebagai satu-satunya makhluk Allah pemegang khalifah di muka bumi dengan segala peradabannya. Menurutnya, Haji sebagai ibadah, memberi makna bagi kehidupan umat Islam disamping sebagai bentuk ritual itu sendiri yang diwajibkan kepada setiap muslim yang memiliki kemampuan, juga di dalamnya mengandung makna simbolik yang dalam dan luas.
Prof. Dr. Drs. Udin Supriadi, M.Pd mengungkapkan nilai-nilai esensial bagi kehidupan manusia dalam haji dan qurban diantaranya nilai persatuan, persamaan, persaudaraan, pengorbanan dan syukur sebagai makna sentral yang dapat diungkapkan dan diberi penghayatan. Menurutnya, persatuan pada hakekatnya merupakan misi yang tersimpan di dalam ibadah haji, dimana hanya satu identitas yang melekat pada hati setiap orang yang datang berhaji, yaitu iman. Haji merupakan lambang persatuan umat harus dihayati dan dikembangkan di dalam setiap hati orang beriman dan tercermin dalam kehidupan umat Islam.
Lebih lanjut menjelaskan bahawa persatuan dapat dibangun dengan menumbuhkan kesadaran di kalangan umat Islam untuk menghargai nilai dan makna persatuan sebagai suatu kebutuhan bersama dengan mengenyampingkan perbedaan paham dan pandangan. Nilai persatuan di atas tidak dapat dicapai apabila makna kedua dari ibadah haji tidak tumbuh dalam setiap hati umat Islam yaitu makna kebersamaan.
Prof. Dr. Drs. Udin Supriadi, M.Pd memberikan penjelasan tentang persamaan yang dimaknai sebagai kesejajaran derajat kemanusiaan, karena kesamaan asal dan sumber penciptaan, sehingga tidak ada bangsa yang lebih unggul dan tiada individu yang lebih menonjol, kecuali pada kualitas ketakwaannya. Persamaan pada dasarnya merupakan modal dasar bagi umat Islam untuk tampil, berkomunikasi dan berkiprah bersama-sama umat lainnya dengan penuh kepercayaan diri. Tampil menjadi pelaku utama dan pembaharu dunia, untuk menjadi umat yang menentukan jalannya sejarah peradaban manusia.
Selain persamaan, Prof. Dr. Drs. Udin Supriadi, M.Pd menekankan pentingnya nilai persaudaraan (ukhuwah) sebagai bagian yang sangat penting dari masyarakat Islam. Nilai ini merupakan perekat yang kuat yang memberikan warna tersendiri bagi perwujudan suatu masyarakat muslim. Setiap muslim pada hakekatnya adalah bersaudara untuk saling tolong menolong, bahu membahu dan saling memberi manfaat.
Menurutnya persaudaraan sesama muslim hendaknya seperti kedua belah tangan, dimana antara keduanya saling bahu membahu, bantu membantu walaupun kedua tangan itu berbeda dalam tugas atau kedudukannya. Dan persaudaraan sesama muslim itu janganlah seperti kedua belah telinga dari sisi tempatnya, dimana satu dengan lainnya bersifat masing-masing, berjalan masing-masing tanpa memperhatikan saudaranya
Lebih lanjut mengungkapkan bahwa pada era peradaban modern sekarang ini makna ukhuwah semakin penting untuk dihayati, di saat individualisme berkembang di tengah-tengah masyarakat kita, sebagai akibat perkembangan dan peningkatan aktivitas individu, disaat perubahan dan pergeseran semakin cepat seperti sekarang ini. Makna ukhuwah akan memberikan kesegaran batin yang melahirkan ketentraman dan kedamaian, karena persaudaraan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai makhluk sosial yang memerlukan pertolongan manusia lain. Jika nilai-nilai ukhuwah ini telah tumbuh dan berkembang di kalangan umat Islam, maka tak dapat disangkal lagi bahwa umat Islam akan memiliki kekuatan dan keutuhan yang akan diperhitungkan orang lain.
Selain Ibadah haji dan qurban dapat dimaknai sebagai nilai persatuan, persamaan dan persaudaraan, juga dapat dimaknai sebagai tasyakur kepada Allah SWT dengan atas nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya. Syukur adalah suatu sikap yang tumbuh dari suatu penghayatan yang sungguh-sungguh dan kesadaran diri yang timbul dari keyakinan bahwa setiap rizki yang didapat pada hakekatnya merupakan pemberian Allah SWT. Bekerja keras menggunakan pikiran dan tenaga dalam berbagai garapan kehidupan, sungguh-sungguh mencintai dan mengembangkan profesi, meningkatkan kemampuan dan produktivitas kerja, menjaga dan memelihara kesehatan dan melestarikan lingkungan adalah ungkapan nyata dan makna syukur seorang hamba Allah SWT.
Seorang muslim yang menghayati makna syukur ini adalah seorang warga masyarakat yang mandiri, bertanggung jawab dan memiliki dedikasi serta warga yang memiliki kadar disiplin yang tinggi. Syukur sangat relevan dan erat kaitannya dengan peningkatan etos kerja masyarakat, bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini. Karena mental yang tahu dan kenal rasa syukur inilah yang diharapkan dapat tertanam pada jiwa manusia Indonesia sebagai bentuk nyata dari manusia pembangunan.
Pada akhir khutbah Idul Adha 1444 H di Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Drs. Udin Supriadi, M.Pd mengungkapkan bahwa Ibadah qurban juga dapat dimaknai sebagai nilai pengorbanan, yaitu keikhlasan untuk bertenggang rasa, memberikan perhatian dan mengorbankan sebagian perasaan kita untuk berbagi suka dan duka dengan sesama, peka terhadap masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat sekitarnya, ikut merasakan derita orang lain, ikut merasa senang pada orang lain yang berbahagia. Berbagi rasa bahagia dan duka merupakan sikap hidup yang perlu dipupuk dan dikembangkan dengan cara melatih diri sendiri untuk menekan perasaan dan gejolak nafsu keserakahan dan kerakusan yang sering hinggap di hati (Yana Setiawan/Humas UPI)
Mahasiswa KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di lapangan, memiliki banyak peran, baik sebagai katalisator, konsultan, problem solver, motivator dan fasilitator yang akan berada di lokasi KKN selama 30 hari.
KKN Tematik UPI memiliki tujuan untuk membelajarkan mahasiswa dalam konteks pemberdayaan masyarakat dan seterusnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., dalam sambutannya pada acara Pelepasan Peserta KKN Tematik Mahasiswa UPI Tahun 2023, di Halaman Parkir Timur Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, pada Rabu (26/7/2023) yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kebudayaan dan Sistem Informasi UPI Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P.
Kaitan dengan hal tersebut, lanjut Prof. Agus, maka dibutuhkan peran serta Dosen Pembimbing Lapangan untuk mengarahkan dan memimpin para mahasiswa KKN.
“UPI telah berhasil melaksanakan KKN selama 48 tahun, sejak tahun 1975 hingga sekarang. Secara konsisten UPI terus berinovasi dalam mengembangkan tema-tema KKN dengan fokus program spesifik yang didasarkan kepada kebutuhan masyarakat relevan dengan program pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan visi misi dan program UPI, dengan karakteristik yang profesional institusional dan interdisiplin,” ujarnya.
KKN Tematik UPI merupakan mata kuliah wajib yang ditempuh mahasiswa UPI pada semester 6 dengan bobot 2 sks dan 20 SKS untuk KKN MBKM atau P2MB. Mahasiswa KKN UPI tersebar ke dalam 2 provinsi, 22 kabupaten/kota, 7 kecamatan, dan 293 desa. KKN Tematik UPI Tahun 2023 diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. (dodiangga)
Judul :
DIGIMOVE SPACE : Ruang Gerak Digital untuk Meningkatkan Aktivitas Fisik berbasis Artificial Intelligence sebagai Upaya Pencegahan Obesitas pada Remaja