Jakarta, UPI
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., hadir dan tampil menjadi narasumber pada Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka (FKM) 2023. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), kolaborasi antara Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, hadir membuka kegiatan ini.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mempromosikan capaian pendidikan vokasi dengan inovasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam membangun SDM unggul. Kegiatan berlangsung di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pada Senin dan Selasa (11-12/12/2023).
Dalam acara Vokasifest dan FKM 2023 terungkap bahwa pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi penting dalam rangka akselerasi penyiapan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 sekaligus melahirkan karya-karya inovasi untuk kemajuan Indonesia. Talenta-talenta dan karya-karya inovasi dari pendidikan vokasi maupun pendidikan tinggi perlu terus disebarkan luaskan kepada publik sebagai bagian dari transformasi pendidikan di Indonesia melalui Merdeka Belajar.
Menurut Presiden Republik Indonesia, Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka menunjukkan kolaborasi, menunjukkan kerja sama yang konkret antara perguruan tinggi, sekolah, dan industri yang sekaligus mendekatkan mahasiswa, mendekatkan siswa, ke dunia kerja.
Penyiapan future talent, penyiapan future skill sekarang ini jauh lebih konkret, dan hasilnya dalam Global Talent Competitiveness Index posisi Indonesia naik sangat tinggi. Pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, harus bisa memecahkan masalah untuk memanfaatkan peluang serta memanfaatkan opportunity yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., dalam paparannya menyebutkan bahwa posisi UPI sejalan dengan kebijakan MBKM. Dikatakannya,”IKU 2 sampai dengan IKU 8 MBKM, merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas lulusan sesuai dengan kriteria IKU 1. Kegiatan MBKM akomodatif terhadap link and match, mendekatkan kampus dengan dunia kerja, dan mendorong mahasiswa menguasai keterampilan abad 21. Kebijakan tersebut merupakan langkah strategis dalam menyiapkan bonus demografi di 2035. UPI mendukung penuh kebijakan MBKM”
MBKM Flaghship Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, dan Indonesian International Student Mobility Awards, serta Wirausaha Merdeka.
Sementara itu untuk MBKM Mandiri terdiri dari program Pertukaran Mahasiswa Mandiri, Penguatan Profesional Kependidikan, Program Mandiri Penguatan, Profesional Keilmuan, Penguatan Profesional Kependidikan Internasional, Mahasiswa Magang Bersertifikat – Magang Generasi Bertalenta, Magang Penelitian – Badan Riset dan Inovasi Nasional, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan, dan Indonesian International Sudent Mobility Awards – Mandiri, serta Wirausaha Mandiri.
Universitas Pendidikan Indonesia melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam MBKM sehingga mahasiswa memahami dan mendukung MBKM. Pertama, melakukan revisi kurikulum pada semester 1 sampai dengan 5 untuk mata kuliah inti program studi, sedangkan pada semester 6 dan atau 7 untuk MBKM. Revisi kurikukulum ini amat mendasar akan diberlakukan tahun 2024 dengan memasukkan outcome based education dan 21st century skills.
“MBKM sebagai mata kuliah wajib kurikulum sehingga setiap mahasiswa harus mengikuti MBKM. UPI juga mewajibkan mahasiswa untuk memiliki sertifikat kompetensi bahasa terstandar, sertifikat kompetensi BNSP dan internasional, atau microcredential sebagai syarat ujian akhir dengan pendanaan didukung universitas,” ungkap Prof. Solehuddin.
UPI juga memfasilitasi mahasiswa yang mengikuti kegiatan flagship MBKM, ungkapnya lagi, antara lain bantuan pelatihan bahasa inggris dan bantuas tes IELTS dan Duolingo untuk mahasiswa yang akan melamar IISMA. UPI meningkatkan sistem IT agar menjadi sistem terintegrasi sehingga data mahasiswa menjadi satu kesatuan yang secara otomatis terhubung oleh system, antara lain sistem bimbingan akademik, Learning Management System, MBKM, beasiswa, prestasi mahasiswa, tugas akhir, sistem penilaian, sistem keuangan, sistem ujian sidang, dan tracer study. Terakhir, UPI mengembangkan MOOC UPI, Wajar.id untuk memasilitasi microcredential mahasiswa. MBKM terangkum dalam Buku Panduan Pengakuan Pengalaman Belajar dan Prestasi Mahasiswa dalam Implementasi Program MBKM (PPBM). (dodiangga)